7.17.2009

BI Berkomitmen Jaga Nilai Tukar

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berhasil menahan pelemahan rupiah dengan melakukan intervensi pasar pascaledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, di Jakarta kemarin.
Rupiah yang sempat terpuruk ke level Rp10.250 per USD akhirnya ditutup menguat tipis ke level Rp10.135 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp10.140 per USD.
"Pagi rupiah sebetulnya dibuka menguat di level Rp10.050, tetapi sayangnya ledakan bom membuat rupiah langsung melemah dan mencapai puncaknya sampai Rp10.250," kata Deputi Gubernur BI Hartadi, saat memberikan keterangan pers bersama di Gedung Departemen Keuangan, di Jakarta, kemarin.

Melihat perkembangan buruk itu, Hartadi mengungkapkan BI langsung melakukan intervensi setelah melihat rupiah melemah tajam. Sebagai tugasnya, bank sentral tetap merasa wajib memonitor pasar valuta asing dan terus menjaga stabilitas rupiah meskipun pemicunya bukan oleh faktor ekonomi.

"Upaya kami terlihat dalam menenangkan pasar dan dapat meminimalkan pasar dan diharapkan fenomena ini hanya sementara," jelasnya. Analis pasar uang Farial Anwar mengatakan, ledakan bom tersebut memang memberi pengaruh terhadap kondisi pasar uang.

Pasalnya, rupiah sempat bergerak negatif sebelum akhirnya ditutup menguat tipis. Namun, menurut dia, membaiknya posisi rupiah tersebut tidak terlepas dari intervensi BI untuk mengendalikan mata uang dalam negeri itu agar tidak jatuh terlalu tajam.

Dia menilai, kepanikan yang terjadi tidak akan berlangsung lama karena tertolong libur panjang hingga Senin 20 Juli mendatang. "Sehingga cooling down dulu dan kepanikan ini terbatas. Mudah-mudahan paling lama hanya satu pekan," ujar dia.

Menurut dia, agar sektor finansial ini cepat pulih, BI harus tegas mempertahankan posisi rupiah di level Rp10.200 per USD. Hal ini dimaksudkan untuk membuat kalangan spekulator kapok. "Pada closing tadi rugi karena banyak membeli dolar ketika rupiah jatuh dan berharap rupiah naik sehingga menguntungkan mereka untuk menjual dolarnya," tutur dia.

Dia memprediksi, posisi rupiah pada awal perdagangan pekan depan akan berada di level Rp10.000-Rp10.200 per USD. Namun, dengan catatan, BI mendukung posisi nilai tukar rupiah terhadap USD tidak lebih dari Rp10.200 per USD. Okezone.com




Bila anda suka dengan artikel saya, silahkan masukkan email anda di kolom bawah:

No comments:

Post a Comment

Kalau kamu mau komentar tapi gak punya web, pilh aja bagian "Name/URL" trus di bagian name, tulis nama kamu. Di bagian URL, kamu kosongkan saja. Sebisa mungkin jangan pake anonim, karena bisa saja saya hapus.

Berkomentarlah "Sesuai Dengan Isi Posting". Terima kasih...