Sang proklamator tercinta kita, Soekarno atau sering disebut Bung Karno, memang memiliki jiwa yang besar. Bung Karno bukanlah seorang yang suka melakukan diskriminasi terhadap etnis tertentu dalam memerintah di negeri Indonesia ini. Tidak heran, banyak yang mencintai tokoh kita yang satu ini. Kebetulan saya memiliki satu cerita yang menarik tentang sikap beliau terhadap salah satu etnis yang ada di Indonesia.
Saat itu Soekarno yang sedang ada di dalam istana kepresidenan berkata : “Saya panggil Mr. Oei untuk diangkat menjadi Menteri yang akan membantu Presiden dan Presidium (Dr. Subandrio, Dr. Leimena, dan Chaerul Saleh). Bagaimana?” Oei Tjoe Tat menjawab polos, “Mengagetkan, tak pernah saya impikan dan inginkan.”
Rupanya Bung Karno tidak berkenan dengan jawaban itu, sehingga memberondong Oei dengan pertanyaan yang bertujuan menguji loyalitasnya sebagai kader Partindo, ketaatannya kepada Presiden Republik Indonesia dan Pemimpin Besar Revolusi, dan sebagainya, dan sebagainya. Oei Tjoe Tat pun akhirnya menerima baik pengangkatan itu. Apalagi setelah Bung Karno dengan suara berat berkata, “Sayalah yang menentukan kapan Bangsa, Negara, dan Revolusi memerlukan Saudara, bukan Saudara sendiri.”
Terakhir, Oei Tjoe Tat kembali bikin “perkara” dengan Bung Karno, ketika ia melontarkan pertanyaan, “Apakah nanti sebagai Menteri Republik Indonesia saya sebaiknya mengganti nama, dan apakah Presiden berkenan memilihkan nama baru saya?”
Muka Bung Karno sontak merah, dan berkata meledak-ledak, “Apa? Kamu kan orang Timur!? Apa kamu sudah kehilangan hormat pada ayahmu, yang memberi kamu nama itu!?”
Jawaban Bung Karno ditangkap jelas oleh Oei Tjoe Tat, bahwa Presiden Sukarno bukan rasialis. Sepulang dari Bogor dan menceritakan pengalamannya itu, istrinya hanya melongo.
wah cerita yg bagus :D
ReplyDeleteSatu sisi kehidupan Bung Karno yang baru saya ketahui di sini.
ReplyDeleteTernyata ada nilai-nilai luhur yang tersembunyi.
Makasih Bang!
bljr sejarah lg deh
ReplyDeletewalah.. hampir ane salah kaprah mas reza..
ReplyDeletewah... bagus sekali ceritanya. sebaiknya memang harus seperti itu sebagai kepala negara yang baik. seandainya ada cerita lebih detail lagi... saya mau baca lah.. sepertinya seru..
ReplyDeletebeneran ya gan? refenensi nya ada ga? buat memperkuat fakta sejarahnya
ReplyDeleteWah... Bertambah kagumlah Denuzz dengan sosok Soekarno yang hebat!...
ReplyDeleteSalam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
Siplah tulisannya.
ReplyDeletemkin kagum aja sama phlawan idola saya ini.
ReplyDelete