"Presiden SBY tidak mempolitisasi peristiwa pemboman itu. Pernyataan SBY merefleksikan kemarahan kepada terorisme yang jelas-jelas amat merusak kerja keras yang dibangun bersama selama bertahun-tahun," kata Anas di Jakarta, Sabtu (18/07).
Menurut Anas , dengan dampak yang sangat luas dari pemboman ini, wajar jika Presiden mengungkapkan kemarahannya dan meminta agar pelaku teror bom itu diusut setuntas-tuntasnya.
Presiden Yudhoyono dalam pernyataan mengenai pemboman itu Jumat (17/7) juga memaparkan adanya laporan intelijen mengenai rencana sekelompok teroris yang akan melakukan tindakan kekerasan dan melawan hukum untuk menolak hasil Pemilu 2009.
"Akan ada rencana pendudukan KPU pada saat hasil pemungutan suara, ada pernyataan akan ada revolusi kalau SBY menang, kita bikin Indonesia seperti Iran, dan terakhir ada pernyataan bagaimanapun SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik," kata SBY.
Pernyataan yang seakan-akan menghubung-hubungkan peristiwa pemboman dengan hasil pilpres disesalkan berbagai pihak terutama pesaing SBY dalam pilpres yaitu Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati dalam jumpa pers di kediamannya meminta agar ledakan bom di kawasan Mega Kuningan, jangan dipolitisasi dengan mengaitkannya dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009.
"Saya meminta semua pihak termasuk pemerintah untuk tidak mempolitisasi dan memperkeruh suasana dengan mengkaitkan aksi itu dengan pelaksanaan Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden," katanya.
Sedangkan JK juga menepis anggapan kalau pemboman itu terkait dengan hasil pilpres 8 Juli lalu.
"Ini tak ada hubungan sama sekali (dengan pilpres), yang ngebom pasti direncanakan jauh sebelumnya berbulan-bulan. Kalau pilpres kan baru dua minggu lalu," kata Wapres.
Anas menambahkan bahwa perkataan Presiden yang menyinggung hasil pilpres itu justru sebagai upaya untuk memacu pihak Kepolisian untuk bekerja lebih cepat dan trengginas. Kapanlagi.com
masih mengikuti keruhnya suasana indonesia lewat berita.. tolonglah, kali ini satukan rasa, buang jauh2 personal interest kita.. dunia sedang melihat kita sebagai negara yang rawan nih..
ReplyDeletebangga punya presiden kayak SBY!!
ReplyDeleteLanjutkan!!
masih menambak keyword neh... :D
ReplyDeleteaw... aw... aw... tapi, tetep aja image indonesia di mata dunia jadi buruk
ReplyDeletePuyeng dah...blon kelar satu...koq yug laen dateng lagi....
ReplyDeletePerasaa...selama Pak SBY njabat...bom koq ya doyan banget meledak...knapa yee...??? Musuh dalam selimut kah...???
boleh tukeran link kah fre...?
hajar teroris...
ReplyDeletetambah semrawut saja bangsa ini..
ReplyDeleteApa nggak ada hal positif yang bisa dilakukan sich dari pada membuat keonaran terus. Pusing mikirin Indonesia yang lama kelamaan nggak makin mapan eh malah sebaliknya. Mendingan ngeblog saja biar nggak GoBlog. :D
ReplyDeleteSBY berkata "LANJUTKAN" dan disambut oleh Nurdien M Top dengan "BOOO.......MMMMM!!!!
ReplyDeletemakanya hati2 kalau buat jargon sekarang kena batunya
itulah pemerintah, selalu saja pinter kalau ngomong....
ReplyDeletebukan politisasi terus apa dunk za??
ReplyDeleteDasar tuh orng kalo udah kalah pemilu,bisa aja nyalahin yang menang.
ReplyDeleteHidup SBY deh pkknya..
kalo menurut saya suh bom ini sebuah tangapan atas digerebeknya Nurdin oleh polisis beberapa waktu sebelum kejadian..
ReplyDeletekapan ya mas negeri ini bebas dari ancaman
ReplyDeletewe have to be more carefull now karena pengebom itu kaya kentut bisa meledak dimana aja...waspadalahh...waspadalah....
ReplyDeleteyang pasti; kutuk pengeboman! Titik!!
ReplyDeletenegeri msih brduka, jgnlah rbut2 soal plitik...
ReplyDeleteAnas Urbaningrum memang seharusnya memberikan pernyataan seperti itu, kalau tidak, masa depannya di partai demokrat ya terancam..., betul?
ReplyDeleteOrang ngebom tu, dak ada kerjaan alias penganguran. kenapa dak ngembom ke langsung sasarannya.
ReplyDelete>> Pas orng itu balas dendam krn palak pecongnya ditangkap tempo hari...
"SBY is the Best"
Indonesia Unite....bersatulah...
ReplyDeletesaya pikir Pak SBY di pidato resminya akan berbicara seperti layaknya Kepala Negara jika terjadi ledakan bom.
ReplyDelete1. Turut bela sungkawa untuk para korban.
2. Mengutuk keras pelaku peledakan
Namun ternyata pokok masalah menjadi melebar,
1. Saya turut di teror
2. Ada yang menghendaki pelantikan presiden gagal
3. satu lagi saya lupa, yang pasti saya mencatat ada tiga hal yang semestinya tak beliau ungkap. Apa saya yang salah menilai. Entah, saya cuma berdoa semoga Indonesia kedepan tak ada lagi bom-boman yg merugikan hampir semua pihak.
SETUJU.............
ReplyDelete--------------
kenapa yaa ada aja orang Yang SUka iri hAti degn Kesuksesan orang...
Gw sumpahin biar yg suka iri , agar Menjadi Orang yang bertobat :D
========
LANJUT GAAAAN
siapa yang tidak marah, sesuatu yang sudah dibangun dengan susah payah selama lima tahun harus rusak berantakan dalam sehari.
ReplyDeletejangan melihat dari besar kecilnya bom yang meledak, tapi lihat secara subjektif terutama efek samping ke segala lini terutama sektor pariwisata dan ekonomi.
jadi presiden seharusnya memberikan keterangan yang bisa membuat rakyat tenang, memberikan perlindungan sehingga rakyat merasa dilindungi, bukannya malah mencari2 simpati dengan mengatakan
ReplyDeleteSAYA TURUT DITEROR dan kemudian memperlihatkan foto Intel jaman Dulu.... aduh... malu